Sumedang, AMC.co.id – Berbicara masa covid yang terjadi melanda Indonesia sekitar tahun 2020/2021 menimbulkan polemik yang berkepanjangan, termasuk hal tersebut melanda Kabupaten Sumedang khususnya di lingkungan dunia Pendidikan dari mulai tingkat SD, SMP maupun SMA/ SMK baik negeri maupun swasta.
Menurut sumber yang layak dipercaya, permasalahan tersebut bermula beredarnya data hasil pemeriksaan BPK, dari pdf, yang kemudian dijadikan tolak ukur untuk merambah ke tatanan Dunia pendidikan dari tingkat SD hingga SLTA dengan cara yang berbeda, dari mulai via surat WA maupun by phone.
Sehingga munculnya serangan Media ke berbagai sekolah, semuanya mempermasalahkan dana BOS tahun 2020/2021 dengan substansi serta materinya sama.
Jum’at 3 Nopember 2023, awak media menyambangi salah satu SMA Negeri di Sumedang, untuk konfirmasi juga klarifikasi permasalah yang sedang booming tersebut.
Saat ditemui kepala SMA x. Diruang kerjanya merasa bosan dan cape atas pertanyaan beberapa media yang datang dengan materi yang sama sepertinya estafet, dari A ke B terus C dan selanjutnya, ucapnya dengan nada kesal, yang ujung nya minta dana konfensasi supaya tidak muncul pemberitaan.
Sementara itu di SMA lainya menurut salah satu komite menerangkan kepada awak media, mereka memaksa untuk bisa bertemu dengan kepala sekolah, walau sudah dikasih tau beliau sedang zoom meeting, tetap tidak percaya, hingga beritanya dimunculkan, masih tetap minta tanggapan.
Hal tersebut menimbulkan keresahan khususnya di lingkungan dunia pendidikan, seperti kata salah satu humas di SMA masih di wilayah sumedang mengatakan, bahwa: kami merasa terganggu dengan sikap mereka, dan kami merasa tertekan ujungnya mengganggu kinerja kami karena datang satu, muncul satu datang dua muncul lagi yang lainya dengan materi yang sama, terus terang kami merasa kewalahan,” pungkasnya.
Sementara itu hasil investigasi awak media di lapangan, ternyata beberapa kepala sekolah, mulai dari SD, SMP maupun SMA sudah bosan dan merasa kesal atas sikap dan tingkah laku mereka, bahkan sampai terjadi meminta nominal yang cukup signifikan, kami benar benar dibuat pusing,” ungkapnya.
Dari beberapa item pertanyaan yang dilontarkan ke sekolah, dari mulai berapa jumlah bantuan BOS yang diterima, berapa penerimaan BOPD ?, termasuk anggaran pemeliharaan, rincian penggunaan BOS, dan banyak lagi hal yang dipertanyakan, yang akhirnya menyikapi kaitan perundangan undangan, hingga berita ini turun awak media menunggu tanggapan dari berbagai pihak untuk selanjutnya dievaluasi serta dijadikan bahan audensi dengan pihak Dinas baik itu Kabupaten maupun Provinsi.